Teknologi Mobil Listrik Yang Mempunyai Banyak Kelebihan

Wholesaleopinailpolisht.com,- Akhir -akhir ini, mobil listrik banyak dibahas di seluruh dunia, kendaraan bebas emisi juga menarik banyak orang Indonesia karena diyakini dapat membantu mengurangi tingkat polusi. Pengembangan mobil listrik di Indonesia juga meningkat dengan banyak opsi produk yang tersedia, seperti Tesla Model 3, Hyundai Ioniq Electric dan DFSK Gelora, diikuti oleh program akselerasi kendaraan listrik yang diluncurkan oleh pemerintah.

Kendaraan yang menghargai lingkungan ini dibuat dengan berbagai teknologi, seperti HEV (kendaraan listrik hybrid), PHEV (plug -in kendaraan listrik) dan BEV (kendaraan listrik baterai). Hampir sama, ternyata teknologi kendaraan ekologis ini memiliki serangkaian perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan dalam tiga teknologi ekologis.

HEV (Kendaraan Listrik Hibrida)

Teknologi ini berlaku untuk kendaraan yang menggabungkan mesin konvensional dan motor listrik. Keduanya bekerja paralel, yang memungkinkan kombinasi berfungsi berdampingan.

Pada mobil hybrid, tenaga mesin yang diberikan adalah kertas dalam menyediakan energi tambahan untuk motor listrik. Jadikan mesin ini berfungsi sebagai generator dan ubah energinya menjadi energi listrik yang disimpan dalam baterai. Mode listrik lengkap akan aktif untuk menghilangkan akselerasi lembut dan sunyi. Ini membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.

Saat berakselerasi, mesin bekerja untuk menyediakan energi dan energi tambahan untuk listrik dan baterai listrik. Saat itulah mode hibrida berfungsi. Pengemudi juga tidak perlu khawatir jika energi baterai hilang, karena mesin akan terus berfungsi seperti biasa.

Menurut hasil penyelidikan Kementerian Industri, mobil hibrida memiliki keuntungan dalam hal efisiensi. Dikatakan bahwa mobil hibrida dapat meningkatkan efisiensi sebesar 49 persen. Teknologi HEV ini sudah ada di beberapa mobil yang dipasarkan di Indonesia, misalnya, Nissan X-Trail Hybrid, Honda CR-Z, Toyota Corolla Cross Hybrid, Toyota Camry Hybrid

PHEV (Plug -in Hybrid Electric Vehicle)

Sementara itu, mobil yang menggunakan teknologi PHEV (plug -in kendaraan listrik hybrid) mirip dengan mobil HEV atau hybrid. Perbedaan antara keduanya terletak pada kapasitas baterai.

Dalam mobil hibrida, mesin atau energi kinetik memberikan energi tambahan. Sementara PHEV (Plug -in Hybrid Electric Vehicle), energi tambahan diperoleh menghubungkannya ke sumber energi.

Sistem komplemen hibrida, tipe PHEV, memungkinkan pengurangan ketergantungan bahan bakar fosil sehingga pengontrol hanya dapat bergantung pada daya listrik.

Untuk kapasitas baterai, PHEV memiliki penyimpanan daya lebih besar dari hybrid, yaitu 8 hingga 13 kWh. Mobil PHEV dapat mencapai hingga 55 kilometer dengan mempercayai mode EV.

Jika baterai habis, baterai dapat diisi dengan perangkat beban atau pengisi daya. Mesin dapat memutar generator untuk menghasilkan listrik, kemudian disimpan pada baterai. Saat ini, mobil yang menggunakan teknologi PHEV di Indonesia termasuk, Mercedes-Benz E300E Hybrid, Toyota Prius dan juga BMW i8.

Bev (Baterai Listrik)

BEV (Battery Electric Vehicle) adalah jenis teknologi yang menggunakan sumber energi baterai murni, jadi mobil listrik BEV ini sangat bergantung pada stasiun kargo. Konduktor mobil BEV harus cerdas untuk menghitung jarak yang tersedia dari kapasitas baterai yang tersisa.

Untuk saat ini, SPKLU yang tersedia telah mencapai 187 unit hingga September 2021 dan akan terus tumbuh bersama dengan program percepatan elektrifikasi transportasi yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia.

Kehadiran mobil listrik di Indonesia dimulai dengan penampilan Tesla Model S yang dibawa oleh prestise motor pada tahun 2017. Sejak itu, banyak ATPM juga mendorong industri otomotif di Indonesia dengan mobil listrik yang buruk seperti BMW I3, Hyundai Ioniq Electric, DFSKK , DFSK, DFSK, DFSK, DFSK, DFSK, DFSK, DFSK, DFSK Gelora, Nissan Kick E-PowerE-Power dan Lexus UX300E. Ini adalah dorongan untuk penciptaan ekosistem pribadi kendaraan listrik di Indonesia.

Penampilan beberapa mobil listrik tidak dapat dipisahkan dari percepatan program KBLBB (kendaraan listrik berbasis baterai) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia. Dari pembangunan tempat pengisian baterai seperti SPKLU dan SPBKLU, pengoperasian kendaraan umum daya publik, untuk membentuk Indonesia Battery Holding (IBH) untuk memproses sumber daya nikel dalam produk baterai kendaraan listrik.

Tidak hanya berguna untuk mengurangi tingkat polusi di lingkungan, pemilik kendaraan listrik juga mendapatkan beberapa manfaat, yaitu, pemilik mobil listrik memperoleh kebebasan pajak sebesar 70 %, jadi hanya membayar 30 %. Misalnya, ada pemilik Hyundai Ioniq yang hanya perlu membayar pajak sekitar Rp2 juta orang yang memiliki pajak mobil sedan.

Selain itu, pemilik mobil listrik mungkin bebas dari peraturan yang aneh, jadi tidak perlu memikirkan tanggal yang aneh atau bahkan ketika Anda ingin mengemudi. Pemerintah Indonesia dalam kasus ini telah mengeluarkan kebijakan bahwa semua kendaraan listrik dilepaskan dari aturan aneh yang berlaku untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil.

Ketika dilihat dari tiga jenis mobil listrik, ketiganya dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dan, tentu saja, pengguna mobil listrik berpartisipasi dalam perlindungan lingkungan untuk mengurangi gas emisi. Jadi, apakah Andal tentang teknologi seperti apa? Akankah masa depan membeli mobil ekologis? (Sebuah penawaran)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inovasi Dan Venturer Yang Berbeda

Sepesifikasi Honda CBR150 Dan Harga Terbaru

Yamaha WR Yang Jadi Incaran Peminatnya